Oleh
Yudhi
Hermansyah
1214131115
LABORATORIUM
ZOOLOGI
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
Judul Percobaan :
Respirasi
Tanggal Percobaan :
6 November 2012
Tempat Percobaan :
Laboratorium Zoologi
Nama :
Yudhi Hermansyah
NPM :
1214131115
Jurusan :
Agribisnis
Fakultas :
Pertanian
Kelompok :
II(dua)
Bandarlampung,
6 November 2012
Mengetahui,
Asisten
Yuniar
Avianti
NPM. 1017021055
DAFTAR
ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... 6
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 7
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 7
B. Tujuan Percobaan ..................................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PERCOBAAN
A.Waktu dan Tempat .................................................................................... 5
B.Alat dan Bahan ...........................................................................................
C.Cara Kerja ................................................................................................
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
B. Pembahasan
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas
dilakukan setiap hari baik siang maupun malam, bahkan kita bernapas setiap
detik. Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup, semua makhluk hidup
pasti bernapas apabila tidak bernapas berarti bukan termasuk makhluk hidup atau
mati. Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari
dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang
dikeluarkan mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk
digunakan tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan
zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk
hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.
Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan
istilah Respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah
berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan
menghembuskan nafas. Bernafas
berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan
udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration)
berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di
dalam sel guna memperoleh energi.
Pada hewan-hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk
proses pernafasan, yakni berupa paru-paru, insang atau trakea, sementara pada
hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut
dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel-sel tubuhnya.
Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan
tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan
dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energi.
Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi
hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti
mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan
pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses
pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan
untuk proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi
berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses
pernafasan.
Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak
memiliki alat pernafasan khusus sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan
cara difusi, maka sering kali istilah pernafasan disamakan dengan istilah
respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak.Untuk
bernafas, hewan-hewan tertentu memiliki alat pernafasan. Alat-alat pernafasan
tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar ke dalam
tubuh serta pengeluaran CO2 dari tubuh kelingkungan luar. Alat-alat
pernafasan pada hewan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan struktur tubuh
dan tempat hidupnya. Hewan darat menggunakan paru-paru untuk bernafas dan pada
kelompok burung, paru-paru dilengkapi dengan kantong udara. Pada katak dewasa
selain menggunakan paru-paru juga menggunakan kulit untuk membantu pernafasan.
Hewan yang hidup diperairan (hewan akuatik), misalnya ikan dan udang mempunyai
insang. Serangga umumnya mempunyai alat perrnafasan berupa trakea dan hewan
invertebrata yang lain memiliki organ yang berbeda pula.
Di dalam praktikum ini, akan dijelaskan bagaimana
pernapasan atau respirasi pada hewan yakni jangkrik.
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum atau percobaan tentang respirasi ini adalah sebagai berikut:
- Memahami
proses respirasi yang terjadi pada semua sel organisme
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi merupakan proses
penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh
semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel
hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam (syamsuri,
1980).
Serangga
mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trakea, yang terbuat dari pipa
yang becabang di seluruh tubuh, merupakan salah satu variasi dari permukaan
respirasi internal yang melipat-lipat dan pipa yang terbesar itulah yang
disebut trakea. Bagi seekor serangga kecil, proses difusi saja dapat membawa
cukup O2 dari udara ke sistem trakea dan membuang cukup CO2
untuk mendukung sistem respirasi seluler. Serangga yang lebih besar dengan
kebutuhan energi yang lebih tinggi memventilasi sistem trakeanya dengan
pergerakan tubuh berirama (ritmik) yang memampatkan dan mengembungkan pipa
udara seperti alat penghembus (Campbell, 2005).
Kandungan katalis disebut juga
enzim, sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-baiknya proses
respirasi ). Beberapa reaksi kimia membolehkan mencampur dengan fungsi dari
enzim dengan mengkombinasi dengan sisi aktifnya (mertens, 1966).
Sebagaimana kita ketahui dalam semua
aktivitas makhluk hidup memerlukan energi. Pada respirasi pembakaran glukosa
oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena semua bagian tersusun atas
jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel
(Juanegshi, 2008).
Istilah pernafasan sering di sama
artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut
secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan
menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke
dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan
respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa
organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi.Pada hewan – hewan
tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru – paru,
insang atau trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan tumbuhan
proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi
melalui permukaan sel–sel tubuhnya. Dari alat pernafasan, oksigen masih harus
di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan.
Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna
menghasilkan energi.Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil
respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur
suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan
dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan
dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk
proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa
gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan.
Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat
pernafasan khusus sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi,
maka sering kali istilah pernafasan disamakan dengan istilah respirasi. Dengan
demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak (Tobin, 2005).
III.
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum atau percobaan tentang Respirasi ini
dilakukan atau dilaksanakan di Laboratorium Zoologi pada hari Selasa, 6 Novenber 2012 pukul 15.30
WIB.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum atau
percobaan Biologi tentang respirasi yaitu: respirometer, stopwatch, pipet atau
jarum suntik, dan neraca ohauss.
Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum atau
percobaan Biologi tetang respirasi yaitu: vaselin atau plastisin, KOH atau
NaOH, jangkrik, kapas atau tissue, dan eosin atau tinta.
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja atau prosedur percobaan yang
digunakan pada praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yaitu:
- Ukurlah massa jangkrik
- Bungkuslah kristal NAOH/KOH
dengan kapas, lalu masukan dalam tabung respirometer
- Olesi bagian pipa berskala
dengan vaselin/ plastisin
- Masukan jangkrik kedalam botol
respirometer kemudian tutup dengan pipa berskala
- Tutup pipa berskala, kemudian
dimasukan tetesan eosin dengan pipet atau suntikan
- Amati dan catat perubahan kedudukan
eosin pada pipa berskala pada waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Lakukan
percobaan yang sama dengan menggunakan jangkrik yang ukurannya berbeda.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL PENGAMATAN
Dari
praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yang telah dilakukan
diperoleh data sebagai berikut:
No
|
Massa jangkrik (mg)
|
Laju respirasi (ml)
|
||
5 menit
|
10 menit
|
15 menit
|
||
1
|
400
|
1,1
|
3,5
|
0,4
|
2
|
30
|
1
|
0,35
|
0,31
|
3
|
600
|
0,03
|
0,15
|
0,18
|
B.
PEMBAHASAN
Bernapas
adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh.
Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan
mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh
untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan
seluruh aktivitas kehidupannya.
Istilah
pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walaupun sebenarnya
kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing)
berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas
berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan
udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration)
berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di
dalam sel guna memperoleh energi. Reaksi respirasi secara umum dapat ditulis C6H12O6
+ 6O2 6CO2 +6H2O + energi.
Laju
respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
1 Gerakan
anggota tubuh yang memakan banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yang
diperlukan tubuh, emosi, rasa sakit dan takut juga mempengaruhi laju respirasi
2
Oksigen yang tersedia, usia, berat badan, posisi tubuh, aktivitas, kondisi
tubuh, suhu, jenis kelamin dan tekanan darah
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan, volume udara yang dibutuhkan jangkrik berbeda-beda. Hal
tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada jangkrik
tersebut, misalnya massa badan yang berbeda diantara keduanya ataupun aktifitas
yang dilakukan keduanya, kebutuhan oksigen atau kadar oksigen yang tesedia, dan
faktor-faktor yang lain.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum atau percobaan
Biologi tentang respirasi adalah sebagai berikut:
1. Jangkrik
yang ukuran tubuhnya atau massa lebih kecil lebih banyak membutuhkan Oksigen
dibandingkan jangkrik yang ukuran tubuhnya atau massa lebih besar, hal tersebut
karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi respirasi yaitu faktor usia,
kondisi tubuh, jenis kelamin, dan tekanan darah.
2. Pemberian
vaselin pada perbatasan antara tabung dengan pipa kapiler berfungsi agar
oksigen di dalam tabung tidak keluar atau oksigen dari luar tida dapat masuk,
sehingga data yang didapat akurat.
3. Pemberian
KOH atau NaOH pada tabung bertujuan untuk menyerap CO2 agar jangkrik
tidak menghirup CO2
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,dkk. 2005. Biologi Jilid
3. Jakarta: Erlangga.
Juanegsih, Nengsih. 2008. Modul Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan.
Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah.
Mertens, Thomas R, dkk.1966. Laboratory Exercises In The Principles Of Biology.
India: Burgesspublishing Company.
Syamsuri, Istamar.1980. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Tobin, A.J. 2005. Asking About
Life. Canada: Thomson Brooks/Cole.
PERHITUNGAN
1.
Jangkrik dengan massa 400 mg.
A. Waktu 5 menit
5 X 60 = 300 sekon
Laju Respirasi =
Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
= 1,1 / 400 / 300
= 0,000009166
B.
Waktu 10 menit
10 X 60 = 600 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
= 3,5 / 400 / 600
= 0,000014583
C. Waktu 15 menit
15 X 60 = 900 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa
Jangkrik / Waktu
= 0,4 / 400 /
900
= 0,000001111
2.
Jangkrik dengan massa 30 mg.
A. Waktu 5 menit
5 X 60 = 300 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa
Jangkrik / Waktu
= 1 / 30 / 300
= 0,000111111
B. Waktu 10 menit
10 X 60 = 600 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
= 0,35 / 30 / 600
= 0,000019444
C. Waktu 15 menit
15 X 60 = 900 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
= 0,31 / 30 / 900
= 0,000011481
3. Jangkrik dengan massa 600 mg
A. Waktu 5 menit
5 X 60 = 300 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
= 0.03 / 600 / 300
=
0.000000166
B. Waktu 10
menit
10
X 60 = 600 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
=
0.15 / 600 / 600
= 0.000000416
C. Waktu 15 menit
15 X 60 = 900 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa
Jangkrik / Waktu
= 0.18 / 900 / 600
= 0.000000333
0 komentar:
Posting Komentar