POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
(POLSTRANAS) SEBAGAI PEDOMAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan)
Oleh
Kelompok
2
Desi
Darmilayanti 1214131025
Fauzi
Nur Dewangga 1214131037
Muher
Sukmayanto 1214131067
Windi
Ariesta 1214131109
Yudhi
Hermansyah 1214131115
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
POLITIK DAN
STRATEGI NASIONAL (POLSTRANAS) SEBAGAI PEDOMAN PEMBANGUNAN NASIONAL
A. Pengertian Politik dan
Strategi Nasional
1.
Pengertian Politik
Perkataan
politik berasal dari kata Yunani “polistaia”. Polis, berarti kesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/ berdiri (Negara) dan taia berarti
urusan. Dari penggunaannya kata politik sering mempunyai arti yang lain, untuk
memberikan pengertian kata politik disampaikan dulu beberapa arti kata politik
dari segi kepentingan penggunaannya yaitu:
a) Dalam arti kepentingan
umum (politics)
“poliitik”
dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang
berada di bawah kekuasaan Negara di pusat maupun maupun di daerah lazim disebut
politics yang berarti suatu rangkaian azaz atau prinsip, keadaan serta jalan,
cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Politik dalam
artian ini adalah medan dimana bergerak keseluruhan individu atau kelompok
individu masing-masing mempunyai kepentingan sendiri, ide sendiri.
b) Dalam arti kebijaksanaan
(policy)
Merupakan
penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang di angggap lebih menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keinginan dan keadaan yang kita
kehendaki. Jadi politik dalam artian ini adalah tindakan dari satu individu
atau satu kelompok individu mengenai satu masalah atau keseluruhan masalah dari
masyarakat atau Negara (Lemhannas,
1995).
Kata
politik secara etimologis berasal dari bahasa yunani “polisteia” yang akar
katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu
Negara dan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti
politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan
policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas,
jalan dan arah sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas,
jalan dan arah tersebut sebaik-baiknya. Politik secara umum menyangkut proses
penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu
memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau
alokasi sumber-sumber yang ada (Sumarsono,
2002).
Dari
dua pengertian diatas dapat kami simpulkan politik adalah suatu bentuk proses
kegiatan yang berlangsung di suatu negara yang dalam pelaksanaannya bertujuan
untuk mewujudkan tujuan suatu bangsa dengan berdasarkan kebijakan yang telah
berlaku dan ditetapkan.
2.
Strategi Nasional
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik
nasional tersebut dalam mencapai tujuan dan sasaran nasionalnya. Agar strategi
nasional ini berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pihak politik
nasional, maka terlebih dahulu harus diadakan pemikiran strategi yaitu
melaksanakan telaah strategi dan perkiraan strategi yang berarti berpikir
secara intensif, ekstensif, analitis, sintetis serta menyeluruh
(Lemhannas, 1995).
Strategi
berasal dari kata yunani “strategia” yang diartikan sebagai “the art of the
general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan
tentang penggunaan pertempuran untuk memenagan peperangan. Sedangkan perang itu
sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dengan demikian, strategi tidak
hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang-bidang militer, tapi telah
meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan
ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Politik nasional
diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu
cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah
asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan Negara tentang pembinaan (perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan
nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi nasional disusun untuk
pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah cara melaksanakan politik
nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik
nasional (Sumarsono,
2002).
Dari
dua pengertian diatas dapat kami simpulkan strategi nasional adalah bentuk cara
yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan di
politik nasional. Dengan kata lain, strategi nasional merupakan cara untuk
mewujudkan politik nasional yang diharaapkan di suatu negara.
B. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Polstranas
Perjuangan
Indonesia untuk kemerdekaan di menangkan tidak atas dasar kekuatan senjata
belaka.pemakaian seimbang dan serasi antara unsure inteligensi kekuatan jiwa
bangsaindonesia di satu pihak, yang di dalam perjuangan fisik dapat
mempersatukan rakyat lebih dari 13.667 buah pulau menjadi satu masa melawan
belanda, dengan unsur kekerasan, yaitu militer dan rakyat yang militant di lain
pihak, menghasilan kemenangan yang gilang-gilang dalam waktu hanya 5 tahun
saja. Karena cetusan kalbu bangsa Indonesia tersebut banyak bangsa
terjajahberani mengadakan perjuangan terhadap penjajahan mereka masing-masing
untuk memperoleh kemerdekaan. Perjuangan bangsa Indonesia sejak awalnya sudah
berazas Revolution of Human Conscience. Dengan demikian maka
perjuangan bangsa Indonesia adalah prabawa dari azas geopolitik, satu panggilan
untuk menyebarkan benih yang sudah lama terpendam, yaitu benih human conscienceness, benih fitrah khas
umat manusia. Suatu perjuangan sebagai pancaran Amanat Penderitaan Rakyat,
bahkan amanat penderitaan umat manusia, akibat penjajahan, penindasan dan
pengisapan, mengakibatkan perjuangan Indonesia bercorak aneka muka dan
merupakan perjuangan umat manusia dan atau perjuangan dunia, yang bercita-cita
tinggi, yaitu pembentukan suatu Dunia baru bersih dari imperialisme dan
kolonialisme di dalam segala bentuk dan manifestasinya menuju perdamaian dunia
sempurna abadi.
Perjuangan
berdasarkan pancasila sebagai azas bangsa Indonesia, melandasi bukan saja
pelaksanaan perjuanganya, melainkan juga penemuan kembali integritas bangsa
Indonesia dan merupakan kekuatan pendorong penyebaran ideologi pancasila. Di
tinjau dari sejarah dan dari letak geografi, jiwa manusia yang hidup di atasnya
dan lingkungan, timbullah beberapa faktor yang merupakan potensi atau kekuatan
yang di gunakan untuk merealisasikan perjuangan tersebut maupun adanya
masalah-masalah atau problem yang harus di hadapi sebagai hakekat ancaman. Potensi
serta masalah-masalah tersebut merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi politik dan strategi nasional, yang terdiri dari unsur-unsur
ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, Hankam, dan hekekat ancaman.
A. Ideologi
dan Politik
Potensi
ideologi dan politik di himpun
dalam pengertian kesatuan dan persatuan
nasional yang menggambarkan kepribadian bangsa, keyakinan atas kemampuan
sendiri dan yang berdaulat serta berkesanggupan untuk menolong bangsa-bangsa
yang masih di jajah guna mencapai kemerdekaannya. Mengadakan kerja sama
regional serta membentuk dan mewujudkan kesetabilan di wilayah Asia Tenggara
dan mengusahakan adanya kerja sama internasional dalam rangka perjuangan dalam
menghapuskan imperialism dan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya dan dari mana pun datangnya, keseluruhan itu tidak terlepas
terhadap penggabdian untuk kepentingan nasional.
B. Ekonomi
Kesuburan,
kekayaan alam, maupun tenaga kerja yang terdapat di Indonesia merupakan potensi
ekonomi yang besar sekali bukan saja untuk mencukupi kebutuhan rakyat
Indonesia, bahkan kemungkinan mampu untuk membantu mencukupi keperluan dunia. Jumlah penduduk Indonesia
secara cepat berkembang, dapat di dalam waktu yang tidak terlalu lama membawa
Indonesia menjadi kekuatan yang perlu di perhitungkan adalah baik jiwa di
kembangkan bakat dan kemampuan di bidang ekonomi yang di wariskan kepada kita. Secara
fisik Indonesia menduduki posisi silang antara 2 (dua) benua dan 2 (dua) samudra. Posisi
silang Indonesia itu tidak hanya bersifat fisik saja. Tetapi saja mempunyai
pengaruh terhadap ideologi, politik, sosial, ekonomi, militer, dan demografi,
di mana penduduk terdapat di antara Negara yang berpendudukan minus di selatan
(Australia) dan penduduk yang besar di utara (RRC).
C. Sosial
Budaya
Bangsa
Indonesia yang terdiri dari banyak suku, bahasa, dan dialek serta beraneka
warna tradisi atau adat-istiadat, mempersulit persatuan dan kesatuan bangsa.
Tetapi justru ke-Bhinneka Tunggal Ika-an inilah merupakan
kekuatan kita, karena ruang hidup (lebensraum) yang sama dan persamaan juga di
dalam penderitaan serta penanggungan.
Bahaya pemecahan mudah sekali timbul, sukuisme dan rasialisme merupakan
tantangan dan ancaman laten. Oleh sebab itu segala daya dan dana harus di
kerahkan dan di manfaatkan untuk kepentingan preservation of national unity. Ke- Bhennika Tunggal Ika-an
merupakan pengikat persatuan ampuh.
D. Hankam
Perjuangan
Indonesia sekaligus telah melahirkan Negara Republik Indonesia dan
kekuatan-kekuatan bersenjata dari kandungan rakyat yang terus-menerus di
bimbingkan dan
dikembangkan. Kekuatan-kekuatan bersenjata tersebut telah melampaui
proses-proses penyempurnaan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang secara
kronologis pertumbuhan itu selalu menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
pertahanan dan keamanan nasional yang menjadi satu-satunya hak milik nasional
yang masih tetap untuk walaupun telah menghadapi segala macam kekuatan sosial
dalam perjuangan Indonesia serta memiliki potensi yang di sebut sistem
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA).
E. Ancaman
Yang
di maksud dengan “ancaman” yaitu semua bentuk bahaya yang bersifat ancaman,
hambatan, dan tantangan, yang mempunyai akibat negatif dalam kelangsungan
hidup, integritas, dan identitas suatu negara dan bangsa. Dalam rangka mencapai
tujuan nasional, negara-negara besar dapat mewujudkan ambisinya sedemikian
rupa. Perwujudan ambisinya itu di salurkan melalui bidang-bidang impoleksom,
baik secara terbuka maupun secara tertutup, sehingga fisik maupun non fisik
dengan menggunakan berbagai dalih untuk mencapai sasarannya. Wujud ambisinya
merupakan suatu cetusan dari kepentingan-kepentingannya. Contoh ambisi dari
beberapa negara besar di berbagai bidang di antaranya adalah:
Ø Bidang
Ideologi merupakan keperluan untuk meluaskan ideologinya seperti yang dilakukan
Uni Soviet dan RRC dalam usama pengkomunisan dunia.
Ø Bidang
Politik merupakan keperluan untuk memperluas pengaruhnya, seperti yang
dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam usahanya untuk merebut
dominasi dunia.
Ø Bidang
Ekonomi merupakan keperluan untuk mendapatkan bahan mentah serta pasaran bagi
industrinya dan memelihara life-line-nya.
Seperti yang di lakukan Jepang dalam usaha ekonominya.
Ø Bidang
Sosial-Budaya merupakan keperluan untuk meluaskan kebudayaanya, seperti yang di
lakukan Amerika Serikat dengan usaha Amerikanisasi dunia.
Ø Bidang
Militer merupakan keperluan untuk mempartahankan kepentingan-kepentingannya di
luar atau untuk membantu sekutu-sekutunya berdasarkan fakta-fakta militer,
seperti yang di lakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan move-move
militernya (Lemhannas,
1995).
C. Hubungan antara Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional,
dan Politik Strategis Nasional
Wawasan Nusantara adalah Wawasan Nasional bangsa
Indonesia yang memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia. Wawasan tersebut
merupakan orientasi hidup bangsa Indonesia yang bersifat integratif dan
seimbang di bidang bangsa, wilayah, psikologi, ideologi, kebudayaan, politik,
ekonomi, sosial, hukum, pertahanan dan keamanan. Selain orientasi hidup integratif
harus juga seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat, antara jiwa dan
pikiran, antara material dan spiritual, antara peri hidup darat, laut, dengan
udara, antara nasional dan internasional dan antara individu dengan masyarakat.
Dengan perkataan lain bahwa orientasi hidup bangsa Indonesia harus diarahkan
kepada tercapainya kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Berdasarkan hal tersebut, maka geostrategi harus dapat kita rumuskan
yang di dalamnya secara tegas merumuskan kepentingan-kepentingan nasional utama
(the national interest) yang merupakan suatu infrastruktur bagi penentuan
politik dan strategi nasional.
Selain itu, ketahanan nasional yang seimbang di
segala bidang yakni politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam merupakan
kekuatan di dalam pelaksanaan politik dan strategi nasionalnya, dan sebaliknya
dengan berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran nasional akan memberikan pengaruh
kepada peningkatan Ketahanan Nasional. Dengan
kata lain dapat juga dilihat hubungannya bahwa ketahanan nasional merupakan pedoman arah dan sasaran
pembangunan nasional yang selalu diarahkan untuk mewujudkan Wawasan Nusantara,
selain itu bahwa pembangunan nasional diselenggarakan dengan pendekatan
nasional untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembangunan nasional dengan
menggunakan metode Astagatra dan keterpaduan menyeluruh. Ketahanan nasional
yang seimbang di segala bidang merupakan kekuatan di dalam pelaksanaan politik
dan strategi nasionalnya, dan sebaliknya dengan berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran
nasional akan memberikan pengaruh kepada peningkatan Ketahanan Nasional (Lemhannas, 1995).
D. Proses Perencanaan Pembangunan Nasional
Hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembangunan nasional adalah perencanaan
pembangunan nasional itu sendiri. Suatu perencanaan yang sifatnya strategis
nasional harus mengikat semua aparatur pemerintah, swasta maupun
lembaga-lembaga masyarakat lainnya untuk menjamin terjadinya usaha di bidang
rencana maupun pada pelakanaannya, untuk penyusunan strategi yang akan ditempuh
dalam pencapaian sasaran-sasaran nasional. Untuk mencapai sasaran tersebut
perlu disusun rencana dalam bentuk program sebagai berikut :
1. Perencanaan
pelaksanaan politik dan strategi nasional.
2. Interalasi
system perencanaan.
3. Saat
dan waktu perencanaan.
Di
dalam pelaksanaan pembangunan harus melalui tahap-tahap pembangunan. Tahap yang
satu harus jelas kaitannya dan fungsinya terhadap tahap yang lain, harus
merupakan kelanjutan dan peningkatan dari tahap selanjutnya. Tahap-tahap inilah yang dituangkan ke dalam
rencana pembangunan jangka panjang menengah yang meliputi jangka waktu lima
tahun yang dikenal dengan Repelita. Pada pembangunan nasional terdapat pola
umum yang terdiri dari program-program yang dikelompokkan dalam empat bidang :
1. Pembangunan
bidang ekonomi, yaitu strategy of unbalanced growth artinya pembangunan tidak
dapat dilakukan secara menyeluruh pada semua sektor di bidang ekonomi dengan
intensitas dan volume serta waktu yang sama.
2. Pembangunan
bidang sosial budaya, pembangunan di bidang ini meliputi keluarga berencana,
transmigrasi, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, kesejahteraan sosial,
kebudayaan, dan agama.
3. Pembangunan
bidang politik, secara strategis diporoskan kepada pembangunan kekuasaan yang
berdasarkan atas hokum sesuai dengan UUD 1945.
4. Pembangunan
bidang hankamnas, dalam realisasi pembangunan hankamnas tergantung pada
kondisi-kondisi yang dapat diciptakan oleh pelaksanaan rangkaian
rencana-rencana jangka menengah dalam bidang ekonomi, yang menjadi sumber dan
penyediaan sarana-sarana bagi rencana-rencana pembangunan dalam bidang
hankamnas (Lemhannas, 1995).
Politik dan strategi nasional dalam aturan
ketatanegaraan selama ini dituangkan dalam bentuk GBHN yang diterapkan oleh
MPR. Selanjutnya, pelaksanaannya dilaksanakan oleh presiden/mandataris MPR.
GBHN pada dasarnya merupakan haluan Negara tentang pembangunan nasional yang
diterapkan setiap lima tahun dengan mempertimbangkan perkembangan dan tingkat
kemajuan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia. Pelaksanaan dituangkan dalam
pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan pembangunan nasional yang ditentukan oleh
presiden sebagai mandataris MPR dengan mendengarkan dan memperhatikan
sungguh-sungguh pendapat dari lembaga tinggi negara khususnya DPR, merupakan
politik pemerintah. Jadi, politik pemerintah tidak menyalahi jiwa demokrasi dan
tetap berpedoman pada ketetapan MPR. Politik pembangunan sebagai pedoman
dalam pembanguan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan
proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi,
daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya
nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita memerlukan sistem
manajemen nasional. Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan
siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan
kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial
yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka mewujudkan
ketertiban sosial, politik, dan administrasi.
Makna
Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada
kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju serta kukuh
kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan
pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga
merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan nasional
mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi,
dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan
batin (Sumarsono, 2002).
KESIMPULAN
Adapun beberapa
kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Politik dan strategi nasional merupakan suatu
cara atau metode untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan di suatu
bangsa untuk mencapai tujuan dalam pembangunan nasional.
2. Strategi
nasional meliputi strategi dalam bidang politik, hankam, ekonomi, dan sosial
budaya.
3. Politik dan strategi nasional mempunyai
keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dengan wawasan nusantara dan ketahanan
nasional, karena bersama-sama dalam pelaksanaanya untuk mewujudkan tujuan
nasional bangsa Indonesia,
DAFTAR PUSTAKA
Lemhannas.
1995. Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsono.
2002. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
CariTiketPesawat Online Super Cepatdanmurah??
BalasHapushttp://selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!
Inginusahamenjadiagentiketpesawat??
Yang memilikipotensipenghasilantanpabatas.
Bergabungsegera di http://agenselltiket.com
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI HUBUNGI:
No handphone : 085365566333
PIN : 5A298D36
Dapet bonus chips setiap hari, setiap minggunya? hanya di Situs Poker Anapoker Terpercaya di Indonesia Sekarang juga
BalasHapusAnapoker hadir untuk memberikan anda kemudahan dengan pelayanan terbaik, proses cepat, dan tentunya costumer service yang ramah
Contact Anapoker sekarang juga
Whatsapp : 0852 2255 5128
Line ID : agenS1288
Telegram : agenS128
Promo Bonus Untuk Member Baru AgenS128, Casino IDNLive :
Freebet Casino Online
sbobet alternatif
Freebet Casino Online Terbaru IDN Live
link sbobet
sabung ayam online
adu ayam
casino online
sabung ayam bangkok
ayam laga birma
poker deposit pulsa
deposit pulsa poker
deposit pulsa
deposit pulsa
deposit pulsa