KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA
(Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan)
Oleh
:
Kelompok
2
Desi
Darmilayanti 1214131025
Fauzi
Nur Dewangga 1214131037
Muher
Sukmayanto 1214131067
Windi
Ariesta 1214131109
Yudhi
Hermansyah 1214131115
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
KETAHANAN
NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA
Pada
bahasan sebelumnya kita telah bersama-sama membahas lebih dalam mengenai
pengetahuan tentang geopolitik dan wawasan nusantara. Pada kesempatan kali ini
kami akan mencoba untuk membahas lebih dalam lagi mengenai materi selanjutnya
yaitu tantang ketahananan nasional sebagai geostrategi Indonesia. Setiap bangsa
dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu memiliki
pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategic. Geopolitik bangsa Indonesia
diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara. Sedangkan, geostrategi bangsa
Indonesia dirumuskan dalam konsepsi Ketahanan Nasional. Sesuai dengan bagan
paradigma ketatanegaraan Negara
Republik Indonesia, maka ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep
geostrateginya bangsa Indonesia. Dengan kata lain, geostrategi bangsa Indonesia
diwujudkan melalui konsep ketahanan Nasional. Untuk membuktikannya kami akan mencoba
memaparkan lebih dalam dan jelas mengenai beberapa bahasan materi pada
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia.
·
Pengertian
Geostrategi
Geostrategi
merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau, kini, maupun
mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena, setiap bangsa yang telah
menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagaai ruang
hidup nasional untuk menentukan kebijakan, kepentingan dan tujuan Nasional.
Melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis,
politis,
ekonomis,
sosial budaya dan Hankam. Pengertian geostrategi itu sendiri merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan,
tujuan, sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula
dikatakan sebgai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan
politik. Sedangkan geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan
srana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi
Indonesia member arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Oleh karena itu
geostrategic Indonesia bukanlah geopolitik untuk kepentingan politik dan perang
tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
Dalam
pengembangan geostrategi di Indonesia terdapat beberapa tujuan yang
mendasarinya diantaranya :
1. Menyusun
dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis aspek ideologi,
politik, sosial, budaya, dan Hankam maupun aspek-aspek lainnya.
2. Alamiah,
yaitu untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
3. Menunjang
tugas pokok pemerintahan Indonesia.
·
Pengertian
dan Ciri Ketahanan Nasional
Rumusam
ketahanan nasional yang baku sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika
perkembangan dunia dari masa ke masa. Rumusan ketahanan nasional sebagai dasar
penerapan harus mempunya pengertian baku agar semua warga negara mengerti serta
memahaminya. Adapun pengertian ketahanan nasional itu sendiri merupakan kondisi
dinamis bangsa Indonesia yng meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan
nasionalnya. Terdapat pula tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi
ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketahanan
nasional sebagai kondisi, perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai
suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan
nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan suatu
kegiatan khususnya dalam pembangunan negara.
3.
Ketahanan nasional
sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi khas
Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan
bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional dimasukkan
dalam Garis-garis Besar HAluan Negara (GBHN) agar setiap orang, masyarakat dan
penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.
Terdapat pula cirri dari ketahanan nasional yaitu
untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan, maka suatu
negara perlu pertahanan menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari dalam negeri.
·
Sifat
Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional memilikinsifat yang terbentuk
dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:
1. Mandiri
Ketahanan
nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada
identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini
merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.
2. Dinamis
Ketahanan
nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkatkan atau menurun, tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu didunia ini senantiasa berubah dan
perubahan itu senantiasa pula. Karena itu upaya peningkatan ke masa depan dan
dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih
baik.
3. Wibawa
Keberhasilan
pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan
akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan
nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal
yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi
dan Kerjasama
Konsepsi
ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrotatif dan
antagonistik, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama dan serta saling menghargai
dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
·
Asas-Asas
ketahanan nasional Indonesia
Asas
ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara, yang terdiri dari:
1. Asas
Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan
dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan
dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasioanal. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat
berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada
sistem kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraan maupun keamanan harus
selalu ada, berdampingan dalam kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional,
tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai menjadi tolak ukur
ketahanan nasional.
2. Asas
Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan
nasional mencangkup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan nasional
mencangkup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa seara utuh, menyeluruh, dan
terpadu (komperatif integral).
3. Asas
Mawas ke Dalam dan ke Luar
Sistem kehidupan
nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Disamping itu , sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut terdapat
timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu
diperlukan sikap mawas kedalam maupun keluar.
a. Mawas
ke Dalam
Mawas ke dalam
memberikan tujuanuntuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.hal ini
tidak berarti bahwa ketahanan nasional Indonesia mengandung sikap isolasi atau
nasionalisme sempit.
b. Mawas
ke Luar
Mawas keluar
bertujuan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan
daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang
saling menguntungkan.
·
Hakikat
Ketahanan Nasional
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam
mencapai tujuan nasional.
·
Tinjauan
Ketahanan Nasional Berdasarkan Aspek Kehidupan Nasional
Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional
terdapat 8 unsur kehidupan nasional yaitu:
1. Trigatra
Trigatra
merupakan komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi tiga
unsur yaitu:
a) Aspek
Geografi
Aspek Geografi adalah aspek yang
berkkaitan dengan letak kondisi bumi di mana negara berada. Pengaruh letak
geografi terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasab nusantara) dan
geostrategi (Ketahanan Nasional). Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena
pengaruh geografi adalah seperti:
Ø Wawasan
benua adalah cara pandang negara yang dilandasi lingkungan negara yang serba
daratan (benua) atau yang dikenal dengan Land Locked Country
Ø Wawasan
bahari adalah cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi negara yang
bersifaat archioelago, tetapi negaranya sendiri bersifat daratan.
Ø Wawasan
dirgantara adalah cara pandang negara yang dipengaruhi olehkondisi wilayah
dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO (Geo Stationary Orbit)
Ø Wawasan
kombinasi adalah cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi geografis
negara yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relatif
berimbang)
Dalam
kaitan dengan wawasan nasional di atas, negara Indonesia dapat dikategorikan
sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan kkomvinasi atau wawasan
nusantara.
b) Sumber
Daya Alam
Kekayaan alam yang terkandung dalam
sumberdaya alam ( SDA) Indonesia dapat dibagi tiga golongan, yaitu:
ü Hewani
(fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makkanan yang berasal
dari binatang.
ü Nabati
(flora) adalah sumber daya alam yaang dapat menjadi sumber bahan makanan yang
berasal daari unsur tumbuh-tumbuhan.
ü Mineral
(tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai tambah bagi devisa negra
yang berasal dari ekspoorasi dalam bumi.
Pola dasar pengelolaan sumber daya
alam di atas, dilakukan berdasarkkan pada asas:
v Maksimal,
yaitu prinsip pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh dan sungguh-sungguh
oleh seluruh elemen bangsa dan negara
v Lestari,
yaitu prinsip pengelolaan SDA yang mengutamakan kelangsungan lingkungan hidup
secara berkilanjutan
v Daya
saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang berorientasi pada kualitas jdan
kuantitas yang bisa memiliki daya saing dengan produk SDA negara asin
Untuk mengatasi kesenjangan (gap)
antara potensi SDA dengan penduduk maka diupayakan:
·
Menyusun pola
pengelolaan SDA
·
Mengembangkan IPTEK
·
Membina kesadaran
nasional
·
Mengadakan program
pembangunan yang serasi
·
Mengadakan pembentukan
modal yang cukup
·
Menciptakan daya beli
konsumen yang cukup
c) Keadaan
dan kemampuan produk
Penduduk adalah orang yang mendiami
suatu tempat dalam wilayah tertentu tanpa melihat status kewarganegaraan yang
dianut oleh orang tertentu.Masalah yang dihadapi dalam kependudukan adalah
meliputi:
*
Jumlah penduduk. Hal
yang menjadi masalah dalam jumlah penduduk adalah makin meningkat nya jumlah
penduduk yang tidak memiliki kualitas,baik dirinya,masyarakat,dan negara.
*
Komposisi penduduk adalah
susunan penduduk menurut usia. Jenis kelamin,agama,suku bangsa,dan pendidikan.
*
Distribusi penduduk.
Hal yang menjadi masalah dalam distribusi penduduk adalah penyebaran penduduk
yang tidak merata ke seluruh wilayah negara (tanah air).
2. Pancagatra
Komponen
pancagatra adlah kommponen yang meliputi lima aspek ketahanan nasional dalam
kehidupan sosial. Komponen pancagatra meliputi:
a) Ketahanan
di Bidang Ideologi
Adalah ketahanan nasional yang
berintikan pemahaman dan pengamalan nilai ideologi Pancasila yang dapat menjadi
landasan sikap dan perilakku untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang
membahayakan kelangsungan kkehidupan Pancasila sebagai dasar falsafah dan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
b) Ketahanan
Nasional di Bidang Politik
Adalah ketahanan nasional yang
berintikan kehidupan politik yang damai, tertib, adil, jjujur dan demokratis,
serta tercipta stabilitas politik, yang dapat untuk mengatasi segala ATHG, baik
yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang dapat membahayakan
kelangsungan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
c) Ketahanan
Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan nasional yang berintikan
tersedianya pangan, sandang, lapngan kerja, perumahan, menurunnya angka
kemiskinan sehingga dapat mengatasi segala ATHG , baik yang datang dari luar
negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi
bangsa dan negara Indonesia.
d) Ketahanan
Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan nasional yang berintikan
tersedianya pendidikan murah dan berkualitas, hormat-menghormati, sopan santun,
beretika, dan bangga menjadi anak Indonesia. Melalui adanya ketahanan sosial
dan budaya di atas, diharapkan dapat menjadi saringan untuk mengatasi segala
ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial dan budaya bangsa dan negara
Indonesia.
e) Ketahanan
Nasional di Bidang Hankam
Ketahanan nasional yang berintikan
adanyarasa aman, damai, tidak sengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya
pada kemampuan sendiri. Melalui hal di atas, diharapkan mampu mengatasi segala
ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan
kelangsungan kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia.
·
Hubungan Antar
Gatra Dalam Trigatra dan Pancagatra
Komponen
strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang – bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan
menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai
peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
A. Trigatra
Trigatra
merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah.
Komponen strategi trigatra yaitu :
1. Gatra letak geografis
Letak
geografis Negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu :
·
Gugusan Papua dan pulau
– pulau kecil di sekitarnya
·
Gugusan kepulauan
Maluku, terdiri dari Halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru , dan pulau-pulau
di sekitarnya
·
Gugusan Kepulauan Sunda
Kecil , meliputi Pulau Bali, Lombok , Sumbawa dan sekitarnya
·
Gugusan kepulauan Sunda
Besar , meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya
2. Gatra
Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan
alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan nasional.
Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk
kelangsungan generasi berikutnya.
3. Gatra
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk
merupkan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena
gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
Hubungan antargatra
didalam trigatra, antara lain :
1. Antara
geografi dan kekayaan alam Kekayaan alam baik kualitas maupun kuantitas perlu
sekali diinventarisasi. Juga tentang lokasinya karena di dalam perencanaan dan
penggunaan sumber alam dan lokasinya saling mempunyai hubungan yang erat. Contoh
: Untuk industri baja maka lokasi bijih besi, batu bara, dan minyak bumi
berdekatan sangat menguntungkan. Pusat pembangkit tenaga listrik akan sangat
menguntungkan jika letaknya berdekatan dengan daerah industri.
2. Antara
geografi dan penduduk, Distribusi penduduk sangat penting dan mempengaruhi
langsung ketahanan nasional. Mata pencaharian penduduk juga dipengaruhi oleh
keadaan geografi sekelilingnya. Distribusi penduduk erat hubungannya dengan
masalah transmigrasi dan pusat-pusat pengembangan.
3. Antara
kekayaan alam dan penduduk, Kekayaan alam baru mempunyai manfaat nyata jika
telah diolah penduduk yang memiliki kemampuan dan teknologi untuk itu. Penduduk
harus mempunyai potensi kekayaan alam yang ada di negaranya dan mampu membina
serta melestarikan (mereservasikan) untuk dimanfaatkan di kemudian hari.
B. Pancagatra
Pancagatra merupakan kelompok gatra yang
intangible atau bersifat kehidupan
sosial. Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Hubungan antargatra
didalam pancagatra, antara lain:
1.
Ideologi sebagai
falsafah hidup bangsa dan landasan idiil negara, bernilai penentu dalam
pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasionalnya.
Karena itu mutlak perlu untuk diaman kan terhadap tiap ancaman, hambatan, dan
gangguan yang akan mengubah atau meniadakan ideologi nasional itu
2.
Tingkah laku politik
seorang dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang laiiinya saling
berkaitan. Karena saling berkaitan, maka perubahan disalah satu aspek akan
mempunyai pengaruh terhadap aspek lain. Situasi politik yang kacau yang
memungkinkan terjadi pertikaian dan pemberontakan merupakan suatu kerawanan
yang mebahayakan ketahanan nasipnal ; sebaliknya keadaan politik stabil dan
dinamis memungkinkan pembangunan di segala bidang dan memberikan rasa aman
serta memperkokoh ketahanan nasional.
3.
Ketahanan ekonomi
berhubungan erat dengan ketahanan dibidang ideologi, politik, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan yang berfungsi sebagai penunjang. Sebaliknya keadaan
ekonomi stabil dan maju menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan di
bidang lain.
4.
Kedaan sosial yang
serasi, stabil dinamik, berbudaya, dan berkepribadian hanya dapat berkembang di
dalam suasana aman dan damai. Kemegahan sosial suatu bangsa biasanya
mencerminkan tingkat kesejahteraan nasionalnya, baik fisik, materi, maupun
mental kejiwaan. Keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi, penuh
budaya, dan kepribadian yang tidak terpuji.
5.
Ketahanan pertahanan
keamanan memerlukan juga penunjang gatra lain. Keadaan stabil, maju, dan
berkembang dibidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya memperkokoh
pertahanan keamanan nasional. Sebaliknya dapat dikatakan bahwa tanpa pertahanan
keamanan nasional yang memadai akan lemahlah ketahanan nasional suatu bangsa.
C. Hubungan
antara trigatra dan pancagatra
Hubungan
antara trigatra dan pancagatra antara lain:
1. Ketahan
nasional hakekatnya bergantung kepada kemampuan bangsa / negara di dalam
mempergunakan aspek alamiahnya sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan nasional
di segala bidang.
2. Ketahanan
nasional mengandung pengertian keutuhan di mana terdapat saling hubungan erat
antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional.
3. Kelemahan
di salah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan di bidang lain dan
mempengaruhi kondisi keseluruhan.
4. Ketahanan
nasional bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya,
melainkan ditentukan oleh struktur atau konfigurasi aspeknya secara struktural
dan fungsional.
·
Implementasi
Konsepsi Ketahanan Nasional Dalam Pembangunan Nasional
Dalam
implementasi konsepsi ketahanan nasional dalam pembangunan nasional dapat
ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :
A.
Ketahanan
Nasional Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang
datang dari dalam maupun luar. Perwujudan ketahanan dalam aspek politik
memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara
stabilitas politik. Yaitu dengan mewujudkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk
meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang dalam rangka
memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
2. Politik luar negeri terus
dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara
maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.
3. Citra positif Indonesia perlu
ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran
pelajar dan lain sebagainya.
4. Perkembangan dunia terus diikuti dan
dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas
nasional dapat diatasi sedari dini.
5. Langkah bersama negara berkembang
dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional.
6. Peningkatan kualitas SDM perlu
dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan tugas
yang mereka hadapi.
7. Perjuangan bangsa Indonesia yang
menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi hak warga negara Republijk
Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.
B. Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang
dari Iuar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan
negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
1. sistem ekonomi Indonesia diarahkan
untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di
seluruh wilayah Indonesia.
2. ekonomi kerakyatan harus
menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan
monopolistis.
3. struktur ekonomi dimantapkan secara
seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian,
industri serta jasa.
4. pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong
peran serta masyarakat secara aktif.
5. pemerataan pembangunan dan
pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor
dan antar wilayah.
C. Ketahanan
Nasional Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di
bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional di dalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang
datang dari dalam maupun dari luar yang Iangsung
maupun tidak Iangsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa
dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud
ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang
mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi
terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional. Esensi pengaturan
dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian
adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap warga
masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya
berdasarkan Pancasila
D. Ketahanan
Nasional Pada Aspek Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan pertahanan dan keamanan
yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran
bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas
pertahanan dan keamanan negara. Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan
Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa
dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan
tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
tantangan.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh yang
timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat
mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut.
KESIMPULAN
Adapun
beberapa kesimpulan yang dapat kami paparkan dari bahasan materi diatas adalah
sebagai berikut :
1.
Dalam pembentukan ketahan nasional di suatu
bangsa diperlukan geostrategi sebelumnya agar terwujudnya tujuan nasional.
2.
Geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang
tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
3.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, dan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi,Ismono. 2006. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sumarsono. 2002. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia.
Winarno. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.
bagus
BalasHapusTrm ksh Dewi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBagus sekali. Untuk hubungan antar tri gatra dan panca gatra tolong agak diperjelas. makasih.
BalasHapusAlhamdulillah selesai juga tugas saya bang..
BalasHapusDitunggu Kunbal nya Bang --->>> Batoto86.blogspot.com