Sabtu, 29 Juni 2013

LAPORAN PRAKTIKUM RESPIRASI HEWAN


 RESPIRASI



Oleh
Yudhi Hermansyah
1214131115







  
LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

2012


Judul Percobaan           : Respirasi
Tanggal Percobaan       : 6 November 2012
Tempat Percobaan       : Laboratorium Zoologi
Nama                           : Yudhi Hermansyah
NPM                           : 1214131115
Jurusan             : Agribisnis
Fakultas                       : Pertanian
Kelompok                    : II(dua)








                                                                                    Bandarlampung, 6 November 2012
                                                                                                Mengetahui,
                                                                                                Asisten



                                                                                                Yuniar Avianti
         NPM. 1017021055



DAFTAR ISI


HALAMAN PENGESAHAN  ...................................................................................  6

DAFTAR ISI  ............................................................................................................  7

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang  ..........................................................................................  7        
B. Tujuan Percobaan  .....................................................................................  6

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PERCOBAAN
A.Waktu dan Tempat  ....................................................................................  5
B.Alat dan Bahan  ...........................................................................................
C.Cara Kerja  ................................................................................................

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil Pengamatan 
B.     Pembahasan          

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas dilakukan setiap hari baik siang maupun malam, bahkan kita bernapas setiap detik. Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup, semua makhluk hidup pasti bernapas apabila tidak bernapas berarti bukan termasuk makhluk hidup atau mati. Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.

Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi.

Pada hewan-hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru-paru, insang atau trakea, sementara pada hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel-sel tubuhnya. Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energi.

Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan.

Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat pernafasan khusus sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi, maka sering kali istilah pernafasan disamakan dengan istilah respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak.Untuk bernafas, hewan-hewan tertentu memiliki alat pernafasan. Alat-alat pernafasan tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar ke dalam tubuh serta pengeluaran CO2 dari tubuh kelingkungan luar. Alat-alat pernafasan pada hewan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya. Hewan darat menggunakan paru-paru untuk bernafas dan pada kelompok burung, paru-paru dilengkapi dengan kantong udara. Pada katak dewasa selain menggunakan paru-paru juga menggunakan kulit untuk membantu pernafasan. Hewan yang hidup diperairan (hewan akuatik), misalnya ikan dan udang mempunyai insang. Serangga umumnya mempunyai alat perrnafasan berupa trakea dan hewan invertebrata yang lain memiliki organ yang berbeda pula.

Di dalam praktikum ini, akan dijelaskan bagaimana pernapasan atau respirasi pada hewan yakni jangkrik.



B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum atau percobaan tentang  respirasi ini adalah sebagai berikut:
  1. Memahami proses respirasi yang terjadi pada semua sel organisme


II. TINJAUAN PUSTAKA


Respirasi merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam (syamsuri, 1980).
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trakea, yang terbuat dari pipa yang becabang di seluruh tubuh, merupakan salah satu variasi dari permukaan respirasi internal yang melipat-lipat dan pipa yang terbesar itulah yang disebut trakea. Bagi seekor serangga kecil, proses difusi saja dapat membawa cukup O2 dari udara ke sistem trakea dan membuang cukup CO2 untuk mendukung sistem respirasi seluler. Serangga yang lebih besar dengan kebutuhan energi yang lebih tinggi memventilasi sistem trakeanya dengan pergerakan tubuh berirama (ritmik) yang memampatkan dan mengembungkan pipa udara seperti alat penghembus (Campbell, 2005).
Kandungan katalis disebut juga enzim, sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-baiknya proses respirasi ). Beberapa reaksi kimia membolehkan mencampur dengan fungsi dari enzim dengan mengkombinasi dengan sisi aktifnya (mertens, 1966).
Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energi. Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena semua bagian tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel (Juanegshi, 2008).
Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi.Pada hewan – hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru – paru, insang atau trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel–sel tubuhnya. Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energi.Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan.
Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat pernafasan khusus sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi, maka sering kali istilah pernafasan disamakan dengan istilah respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak (Tobin, 2005).



  III. METODE PERCOBAAN


A. Waktu dan Tempat

Praktikum atau percobaan tentang Respirasi ini dilakukan atau dilaksanakan di Laboratorium Zoologi  pada hari Selasa, 6 Novenber 2012 pukul 15.30 WIB.


B. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yaitu: respirometer, stopwatch, pipet atau jarum suntik, dan neraca ohauss.

Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum atau percobaan Biologi tetang respirasi yaitu: vaselin atau plastisin, KOH atau NaOH, jangkrik, kapas atau tissue, dan eosin atau tinta.


C. Cara Kerja

Adapun cara kerja atau prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yaitu:
  1. Ukurlah massa jangkrik
  2. Bungkuslah kristal NAOH/KOH dengan kapas, lalu masukan dalam tabung respirometer
  3. Olesi bagian pipa berskala dengan vaselin/ plastisin
  4. Masukan jangkrik kedalam botol respirometer kemudian tutup dengan pipa berskala
  5. Tutup pipa berskala, kemudian dimasukan tetesan eosin dengan pipet atau suntikan
  6. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala pada waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan jangkrik yang ukurannya berbeda.

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENGAMATAN

Dari praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
No
Massa jangkrik (mg)
Laju respirasi (ml)
5 menit
10 menit
15 menit
1
400
1,1
3,5
0,4
2
30
1
0,35
0,31
3
600
0,03
0,15
0,18



B. PEMBAHASAN

Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung Karbon Dioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya.

Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi. Reaksi respirasi secara umum dapat ditulis C6H12O6 + 6O2 6CO2 +6H2O + energi.



Laju respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
1 Gerakan anggota tubuh yang memakan banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi yang diperlukan tubuh, emosi, rasa sakit dan takut juga mempengaruhi laju respirasi
2 Oksigen yang tersedia, usia, berat badan, posisi tubuh, aktivitas, kondisi tubuh, suhu, jenis kelamin dan tekanan darah

Berdasarkan tabel hasil pengamatan, volume udara yang dibutuhkan jangkrik berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada jangkrik tersebut, misalnya massa badan yang berbeda diantara keduanya ataupun aktifitas yang dilakukan keduanya, kebutuhan oksigen atau kadar oksigen yang tesedia, dan faktor-faktor yang lain.


 V. KESIMPULAN


Adapun kesimpulan dari praktikum atau percobaan Biologi tentang respirasi adalah sebagai berikut:
1.      Jangkrik yang ukuran tubuhnya atau massa lebih kecil lebih banyak membutuhkan Oksigen dibandingkan jangkrik yang ukuran tubuhnya atau massa lebih besar, hal tersebut karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi respirasi yaitu faktor usia, kondisi tubuh, jenis kelamin, dan tekanan darah.
2.      Pemberian vaselin pada perbatasan antara tabung dengan pipa kapiler berfungsi agar oksigen di dalam tabung tidak keluar atau oksigen dari luar tida dapat masuk, sehingga data yang didapat akurat.
3.      Pemberian KOH atau NaOH pada tabung bertujuan untuk menyerap CO2 agar jangkrik tidak menghirup CO2


 DAFTAR PUSTAKA


Campbell,dkk. 2005. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Juanegsih, Nengsih. 2008. Modul Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah.
Mertens, Thomas R, dkk.1966. Laboratory Exercises In The Principles Of Biology. India: Burgesspublishing Company.
Syamsuri, Istamar.1980. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Tobin, A.J. 2005. Asking About Life. Canada: Thomson Brooks/Cole.


 PERHITUNGAN


1.    Jangkrik dengan massa 400 mg.

A.  Waktu 5 menit 
5 X 60 = 300 sekon
Laju Respirasi  = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
 = 1,1 / 400 / 300
 = 0,000009166
B.   Waktu 10 menit
10 X 60 = 600 sekon
Laju Respirasi  = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
          = 3,5 / 400 / 600
          = 0,000014583
C.  Waktu 15 menit
15 X 60 = 900 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
                                  = 0,4 / 400 / 900
                                  = 0,000001111
                     
2.    Jangkrik dengan massa 30 mg.

A.  Waktu 5 menit
5 X 60 = 300 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
     = 1 / 30 / 300
     = 0,000111111
B.   Waktu 10 menit
10 X 60 = 600 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
     = 0,35 / 30 / 600
 = 0,000019444

C.  Waktu 15 menit
15 X 60 = 900 sekon
          Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
      = 0,31 / 30 / 900
      = 0,000011481

3.  Jangkrik dengan massa 600 mg

A. Waktu 5 menit 
5 X 60 = 300 sekon
Laju Respirasi  = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
      = 0.03 / 600 / 300
    = 0.000000166
B. Waktu 10 menit
10 X 60 = 600 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
            = 0.15 / 600 / 600
                        = 0.000000416
C. Waktu 15 menit
15 X 60 = 900 sekon
Laju Respirasi = Vol O2 / Massa Jangkrik / Waktu
                                  = 0.18 / 900 / 600
                                  = 0.000000333



















                                                   






0 komentar:

Posting Komentar